Fachrul no Sekai: How To Eat Japanese Cuisine

Di jepang, setiap makanan memiliki cara makan tersendiri, beberapa diantaranya adalah :

1. Gohan (Nasi)

Untuk memakan nasi, peralatan makan yang biasa digunakan orang Jepang adalah mangkuk dan sumpit. Ketika makan nasi, tangan kiri digunakan untuk memegang mangkuk dan tangan kanan memegang sumpit. Cara makan nasi yang sopan adalah dengan mendekatkan mangkuk ke mulut, hal ini bertujuan agar nasi tidak jatuh.

2. Sushi

Untuk memakan sushi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menuangkan shoyu (kecap asin) secukupnya ke piring yang udah disediakan. Sebaiknya kita menuangkan shoyu secukupnya. Selain itu jangan memasukkan wasabi ke dalam shoyu karena di dalam sushi biasanya sudah mengandung wasabi. Kalau memang suka dan ingin menambahkan wasabi lagi, jangan terlalu banyak, ditakutkan menyinggung perasaan si pembuat sushi. Sebaliknya, jika memang tidak suka dengan wasabi, kita bisa meminta pembuat sushi agar tidak memasukkan wasabi ke dalem sushi. Untuk menyantapnya, ambil sushi dengan sumpit atau tangan, lalu direndam di dalam shoyu. Tapi ada juga beberapa jenis sushi yang tidak perlu di dalam shoyu, nigiri-zushi misalnya. Contohnya, untuk memakan gunkan-maki, lebih enak disiram shouyu dibanding direndam di dalam shouyu.

3. Sashimi

Berbeda dengan sushi, sashimi (irisan ikan mentah) tidak dihidangkan bersama wasabi ketika disajikan, kita harus membubuhkan wasabi nya sendiri ke potongan sashimi. Cara makannya tidak beda jauh dengan sushi, direndam di piring yang berisi shoyu, lebih nikmat jika di shouyu nya diberikan irisan bawang putih atau jahe.

4. Menrui

Menrui digunakan untuk menyebut berbagai jenis mi di jepang, seperti udon, ramen, soba, dll. Orang Jepang makan mie menggunakan sumpit, bukan dengan garpu. Jika di negara lain makan dengan mengeluarkan suara dinilai tidak sopan, tapi di Jepang makan mie yang baik itu adalah dengan menyeruput sampai bersuara, konon sebagai ungkapan betapa nikmatnya mie yang sedang dimakan. Jika hendak meminum kuahnya, gunakan sendok atau tempelkan pinggiran mangkuk ke mulut, seperti minum dari botol, bertujuan agar kuahnya tidak berjatuhan kemana – mana.