Pages

Jumat, 19 November 2010

Yatai


Mungkin tidak banyak yang tau kalau hampir di semua Negara terdapat kedai kaki lima yang menjual makanan di pinggir jalan. Contohnya kedai kaki lima yang menjual hotdog, popcorn, tacos, dll. Kalau di Negara kita sih udah pasti banyak kayak tukang nasi goring, mie ayam, bakso, batagor, lumpia mendoan, es campur, sop buah dkk. Demikian juga dengan Jepang, Negara ini juga punya kedai kaki lima yang disebut dengan “yatai”. Jepang juga mirip dengan Indonesia, disana juga banyak kedai kaki lima yang menjual berbagai macam barang mulai dari mainan, pernak pernik, hingga makanan. Tapi penggunaan kata yatai dikhususkan untuk yang jual makanan aja.
Yatai biasanya mulai muncul menjelang malam, dan banyak dijumpai di sekitar stasiun kereta bawah tanah dan daerah yang selalu dipadati banyak orang, mulai dari yatai yang menggunakan gerobak sampai mobil boks. Namun kebanyakan yatai didirikan menggunakan tenda di pinngir jalan, yang umumnya menjual ramen dan oden. Selain rasanya yang enak, makanan yang dijual di yatai harganya relatif lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan makanan – makanan sejenis di restoran. Pada hari – hari besar seperti shougatsu [tahun baru] atau matsuri, biasanya didirikan yatai-mise, yaitu kumpulan yatai yang menjual bermacam – macam makanan seperti takoyaki, yakisoba, watagashi, dll. Setiap yatai yang didirikan di event khusus seperti ini kadang disebut juga dengan tekiya.

Yatai sangat ramai dikunjungi orang, yang biasanya adalah orang – orang kantoran yang baru pulang kerja. Yatai di malam hari biasanya menjual makanan dan minuman penghangat badan seperti sake, oden, yakitori, doteyaki, dll. Di prefektur Fukuoka bahkan ada sebuah tempat bernama yatai-machi, yaitu sekumpulan yatai dengan berbagai macam makanan yang dijual dalam satu tempat.

Bisnis yatai cukup mengalami perkembangan yang sangat pesat bahkan sempat menjamur di berbagai tempat, sehingga mengganggu keindahan kota. Karena itu polisi daerah setempat mulai menertibkan yatai yang didirikan secara liar di pinggir jalan dan pusat perkotaan. Sekarang ini untuk mendirikan yatai dibutuhkan surat izin, dan karena izin di daerah keramaian pusat kota sangat sulit, belakangan ini yatai sudah jarang ditemui di pusat kota. Sempat ada yatai-mura, yaitu sekumpulan yatai yang didirikan dalam sebuah lahan luas di tengah kota, namun tempat tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar. Meski demikian yatai tidak hilang begitu saja, karena di beberapa kota besar justru bermunculan yatai yang menyajikan sesuatu yang baru, seperti karaoke-yatai di Osaka, juga neo-yatai di daerah Maru no Uchi, Tokyo. Neo-yatai yang didirikan meniru kedai kaki lima yang berada di kawasan Asia Tenggara ini sangat popular di kalangan cewek Jepang karena selain tempatnya bersih, neo-yatai juga buka pada siang hari dengan menyajikan bermacam-macam masakan etnik.

1 komentar:

  1. wow tengkiu buat infonya, kebetulan lagi cari2 info mengenai Yatai.

    BalasHapus