Pages

Minggu, 28 November 2010

Onsen

Kalau kemarin kita sudah membahas Sentou, sekarang mari kita bahas temannya yaitu 'Onsen'.


Onsen adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi. Penginapan yang memiliki tempat pemandian air panas disebut penginapan onsen (onsen yado). Kota wisata yang berkembang di sekeliling sumber air panas disebut kota onsen. seperti yang ditulis kemarin Onsen beda dengan Sentou, kalau sentou dibuat atau biasanya ada ditengah kota kalau onsen biasanya di pinggiran kota dan sumbernya juga langsung dari perut bumi.

Sumber air onsen memiliki dua sumber panas, magma yang berada di dasar gunung berapi, dan panas yang bukan dari gunung berapi. Jenis mineral yang dikandung air menyebabkan perbedaan warna air, bau, dan khasiat mandi dengan air panas tersebut.

Menurut definisi Undang-Undang Onsen Jepang[1], walaupun suhunya tidak tinggi, istilah onsen juga digunakan untuk air dari mata air dengan kandungan mineral yang berbeda dari air biasa, dan berasal dari sumber air yang mengeluarkan gas. Sumber air panas bisa berupa air tanah yang dipanaskan oleh panas bumi atau dipanaskan manusia dengan sumber panas. Air panas bisa keluar secara alami dari dalam tanah, atau keluar setelah dibor manusia.

Lokasi untuk sumber air panas bisa berada dekat gunung berapi atau jauh dari gunung berapi. Sumber air panas yang berlokasi jauh dari gunung berapi mendapat panas dari gradien geotermal (suhu air semakin tinggi bila sumur digali semakin dalam) atau sumber panas yang tidak diketahui. Onsen yang berada di kawasan rawa gambut seperti Tokachigawa Onsen, Hokkaido disebut moor onsen (moor dalam bahasa Jerman berarti rawa).

Dulu, Onsen ini terletak di tempat terbuka, tetapi sejumlah penginapan saat ini telah membangun kolam mandi di bagian dalam lokasi penginapan sebagai fasilitas. Lalu apa bedanya, mandi di Onsen atau di kamar hotel atau di kamar mandi di rumah kita yang dilengkapi dengan pemanas air (water heater) ? Air Onsen dipercayai mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan, atau dipandang sebagai obat, dengan kandungan mineralnya. Karenanya, di Jepang, seringkali mereka menyediakan bak yang bermacam-macam dengan isi kandungan mineral yang berbeda-beda pula.

Secara tradisional, laki-laki dan perempuan mandi bersama-sama di onsen, sebagai mana di kolam-kolam renang umum. Namun ketika Jepang membuka diri dengan peradaban barat sejak jaman Meiji, maka mandi hanya dengan sesama jenis menjadi kebiasaan baru. Ingat, mandi di onsen adalah mandi dengan tanpa pakaian sehelai benangpun….. mandi dengan celana pendek atau handuk bakalan di”tegur” oleh pengelola atau “diprotes” oleh sesama pengguna. Siapa yang bisa menjamin bahwa celana atau handuk yang kita pakai tidak mengandung penyakit, padahal onsen dipakai supaya sehat. Ya.. Masuk akal. Di onsen yang baik, kita bahkan disiapkan tempat mandi dan sabun sebelum turun di onsen yang sebenarnya.

Onsen yang bercampur laki-laki dan perempuan kadang-kadang masih tetap bertahan di beberapa daerah pedalaman Jepang, meskipun sudah menyiapkan juga pilihan “women only” atau mengatur jam yang bergantian antara laki-laki dan perempuan. Namun demikian anak-anak kecil akan bercampur di bak untuk laki-laki maupun perempuan.

Rakyat Jepang seringkali bepergian dengan teman kerja sebagai penyegaran dan udara terbuka dianggap bisa memecahkan kebuntuan hirarki kehidupan kerja di masyarakat Jepang. Namun demikian, kebanyakan orang mengunjungi onsen tidak dengan teman kerja tetapi bersama teman-teman, pasangan ataupun keluarga.

Jadi jelaslah bahwa, Masyarakat Jepang menempatkan onsen bukan saja sebagai tempat rekreasi tapi juga sebagai pengobatan. Dengan menganggap pengobatan, maka orang akan menjaga kebersihan dalam menggunakannya. Mereka tidak akan sekedar mandi-mandi air panas, sebagaimana terjadi di Sonai dan Kaindi. Sekedar mandi-mandi air panas, maka tidak akan bedanya dengan mandi-mandi di rumah dengan menggunakan water heater

Bila kita anda ingin mengunjungi sebuah onsen ada beberapa peraturan dan tips yang harus di perhatikan:

1.Sebaiknya bawalah handuk dan sabun/shampo sendiri.Tetapi bila tidak,ryokan biasanya menjual handuk serta sabun/shampo.

2.Taruhlah baju dan barang-barang bawaan anda di dalam loker yang di sediakan,tapi bawa handuk serta sabun anda ke bath area.

3.Onsen hanya untuk berendam,bukan mandi.Jadi sebelum anda bisa berendam,mandilah yang bersih di tempat mandi yang di sediakan.

4.Di dalam onsen pengujung tidak di perkenankan memakai busana.Tapi bila tidak berendam,anda perlu oshibori yaitu handuk kecil untuk menutupi bagian tubuh yang perlu di tutupi.Berjalan-jalan di dalam bath tanpa di tutupi handuk kecil ini di anggap tidak sopan.Dan sebaiknya handuk kecil ini tidak di rendam di dalam kolam,tetapi di letakan di atas kepala atau di pegang saat anda berendam.

5.Onsen juga tidak untuk berenang,jadi sebaiknya anda duduk bersantai dan tenang.Ketinggian air dalam kolam biasanya mencapai pundak orang dewasa dalam posisi duduk.

6.Bila anda memakai kaca mata,jangan membawa kaca mata bila berendam di rotenburo.Perbedaan suhu luar ruangan dengan suhu onsen dapat mengakibatkan kaca mata anda pecah setelah anda selesai berendam.

7.Bagi orang yang tidak terbiasa mandi bersama dengan orang lain,tentunya akan merasa risih bila berkunjung ke onsen.Tipsnya adalah bersikaplah normal dan sopan serta menaati peraturan yang berlaku.

8.Penderita penyakit jantung dan darah tinggi serta ibu hamil tidak di anjurkan untuk berendam di dalam onsen terlalu lama.

1 komentar: